Sabtu, 14 April 2012

Sedikit Curhat


Cukup lama juga nggak ngupdate ini blog. Ceritanya lagi sok sibuk :D
Tapi bener deh, kalau lagi sibuk alias banyak kerjaan, waktu rasanya berhargaaa banget. Saya masih ingat beberapa waktu lalu, ketika sedang dikejar-kejar waktu. 

Ceritanya, beberapa bulan lalu saya mencoba belajar kuliah sambil bekerja. Awalnya ketika dapat panggilan interview, senaaang sekali rasanya. Yah, dengan bekerja, selain nambah pengalaman, bisa nambah pemasukan juga :p.
Singkat cerita, setelah resmi diterima, saya mulai bekerja. Aktivitas saya di luar rumah dimulai dari pukul tujuh pagi. Siang sepulang kerja, saya ke kampus untuk kuliah dan baru kembali ke rumah pukul sepuluh malam. Setelah itu saya masih harus menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang bejibun. Huh, akhirnya saya meresmikan diri menjadi ‘kalongwati’. Ya, saat itu waktu benar-benar terasa kurang. Dan yang paling membuat saya sedih adalah saya kehilangan waktu bersama keluarga, terutama keponakan saya, Faiq. Kalau saja boleh menambah hari, tentu saya sudah menambahnya. Istirahat menjadi sesuatu yang mahal.
Beberapa hari bekerja, fisik saya mulai protes. Setiap melihat kaca di pagi hari, saya merasa wajah saya kian hari kian putih (baca: pasi). Tugas kuliah sedikit keteteran, dan badan sering sakit-sakitan. Tapi saya terus berusaha menikmati setiap aktivitas yang saya lakukan. Saya juga sadar, banyak orang yang aktivitasnya lebih padat tetapi bisa menjalaninya dengan optimal. Saya yakinkan diri, ini hanya soal penyesuaian. Kalau tubuh saya sudah terbiasa, insyaallah semua akan kembali seperti semula.
Seminggu, dua minggu, sampai dua bulan, saya masih bertahan. Meski permasalahan di tempat kerja benar-benar berbeda dengan di dunia kampus. Saya jadi ingat kata-kata EmEr saya dulu, “Dunia kerja itu dunia yang sesungguhnya, tidak bisa ideal seperti dunia kampus”, kurang lebih seperti itu beliau berkata. Pandangan sinis rekan yang tidak sepaham, persaingan yang begitu kentara, dan masalah-masalah lain cukup membuat saya gerah. Tapi saya terus memotivasi diri, ini belum apa-apa! Masih banyak persoalan di luar sana. Dan saya tidak ingin menyerah *agak lebay dikit* tapi beneran loh..
Namun sungguh disayangkan. Fisik saya tidak sekuat mental (padahal mentalnya juga gak kuat-kuat amat :p). Pekan pertama di bulan ketiga saya bekerja, sakit yang sudah lama tidak kambuh pun datang. Mungkin Allah ingin memberi kesempatan istirahat untuk saya. Cukup lama dibanding biasanya. Terpikir di benak saya untuk mundur saja. Mama juga menyarankan hal yang sama. Akhirnya, surat pengunduran diri pun sampai ke bos saya :p.
Setelah resign, sekarang saya malah kangen dikejar-kejar waktu seperti ketika masih bekerja (LOL) *dasar manusia gak jelas*. Tapi walaupun aktivitas saya sekarang hanya kuliah, saya masih tetap sibuk kok. Karena Faiq, keponakan saya yang imut dan menggemaskan itu tidak akan membiarkan amma-nya santai kalau sedang di rumah.
 “Tok… tok… tok… Amma… amma…”
Dan suara manjanya itu membuat saya tidak sanggup untuk tidak keluar kamar (haha).